Monday, January 13, 2014

Bakrie invest di Path. Yay or Nay?

Akhir-akhir ini posting seputar Path terus ya yo?
Iya.
Suka banget ama Path?
Iya.
Karena terbatas ya, temen-temen terdekat? 
Iya.


I don't know what I should feel when I found out that Bakrie invested $25 million in Path. I looked at the news and stunned. Bukannya kaget, tapi lebih kearah gak tau harus bersikap gimana. ada teman di Pathnya pernah nebak bahwa kalo Path akan terima investor dari Indonesia, pasti akan dari Bakrie. Salah satu alasan doi nebak gitu karena Dave Morin, CEO Path pernah dateng ke Indonesia dan tampakanya ditempel banget oleh Bakrie. Waktu gue baca itu, jujur aja, ga gue gubris, mikirnya paling itu spekulan aja. Masih jauh. Ternyata bener lhooooo... 

Investment $25 juta ini melengkapi investment path yang sudah menjadi $65 juta, tapi kalo divaluasi bisa $250 juta. Berdasarkan pengalaman gue di startup (yang masih minim banget, gak punya startup, cuma bersinambung disekitarnya), Kebanyakan startup mengharapkan investment, walaupun yang belom jelas revenue sourcenya. Kebanyakan investor juga mau invest, untuk merencanakan exit strategy, ya itu, dijual lagi. Pendek kata, Bakrie invest $25 juta ya berharap untuk dijual lagi berkali-kali lipat. 

Kita tahu revenue source Path, Premium membership atau jual sticker & filter. 30% trafficnya dari Indonesia. Yang gue penasaran, dari 30% itu, berapa yang "support" Path, alias BAYAR!? dan... dengan semua tahu adanya Bakrie di dalam struktur saham Path, tambah berapa yang mau... "support"?

Ada 2 di antara 150 teman Path saya yang menyatakan #NoPath4Me, artinya sama sekali tidak menggunakan Path, sampai uninstall aplikasinya. Ada yang bersikap dengan tegas. Ada yang juga ditambah alasan pribadi. Sampai sekarang mereka tidak ada postingan lagi dari mereka dan tidak melihat postingan gue. Gue kagum. I admire them for making a stand. #sikap

Memang Bakrie tidak memiliki track record yang indah di kebanyakan penduduk Indonesia. Lumpur Lapindo, pengguna Ratelindo? Esia? sampai pegawai dan vendor yang belum dibayar oleh konglomerasi Bakrie. Apalagi, 2014 ada agenda politik Bakrie disitu. Apa pembelian Path ini ada maksud terselubungnya?

Yang menjadi pertanyaan juga adalah, "katanya mau bangkrut, gak bisa bayar korban Lapindo, bayar pegawai, bayar vendor... trus tiba2.. ada investasi $25 juta?" (that's about Rp. 300 milyar, btw)

Sudah banyak Meme yang keluar di socmed tentang Bakrie invest di Path. Mulai dari Nia Ramadhani mewek minta sticker, Bu Ani membeli Instagram, Pathamorgana, sampai GolPath. Cracks me up x)))


Saya sendiri memilih tidak mengambil sikap disini. Saya tidak membeli saham Bakrie (inget dulu yang untung/rugi besar dari BUMI?), saya (insyaAllah) tidak akan memilih Golkar atau Bakrie, saya masih berteman oleh beberapa teman yang bekerja di Bakrie, saya menghormati semua kerabat yang maju dengan bendera kuning (Golkar maksudnya, bukan meninggal), tapi boleh ya saya masih menggunakan Path dan menonton Piala Dunia? :)

Bukan apa-apa, gue cenderung memilah dan memilih yang saya ikuti dan tidak. Berlaku juga untuk Islam. Tidak semua ajaran saya turuti dan tidak semua larangannya pula saya hindari ;) (oh my dear friends knows me well on this). 

I'm not gonna get too political about this. Hell, some people might be upset that I compare politics to religion. But hey, I even think DIET is like religion. Masalah cocok-cocokan, gak usah dibikin ribut. Lets move on..:))





1 comment:

  1. Anonymous11:05 AM

    http://www.merdeka.com/peristiwa/mereka-yang-menolak-bakrie-award.html

    Jika para tokoh saja berani menolak, kenapa kita tulus memberikan sikan #nopath4me ? bayangkan betapa efek yg bisa kita create ke dunia jika majority of indonesia delete path acccount. Commonsense aja.. criminal harus di tolak.. or everybody gets so much information that they lose their common sense ? :)

    ReplyDelete